Surat Kolose : Kristus adalah Kepala atas TubuhNya.
Surat Kolose menjelaskan betapa luar biasanya Kristus! Surat Efesus sudah mengajar kita tentang Tubuh Kristus. Surat Kolose melanjutkan dengan pengajaran tentang Yesus sebagai Kepala Tubuh. Dua kitab ini saling melengkapi.
Efesus menegaskan Tubuh Kristus dan bagaimana kita harus hidup berhubungan dengan Kristus. Kolose menegaskan Kristus sebagai Kepala Tubuh dan bagaimana kita harus hidup dengan sifat dan tabiat yang sama dengan Dia.
Surat Kolose, Efesus, Filipi dan Filemon, dikenal sebagai “surat penjara’ yang ditulis dari Roma kira-kira pada tahun 60, sewaktu Paulus di dalam penjara (Kol. 4:18).
Tikhikus yang dipercaya oleh Paulus untuk membawa suratnya ke Efesus (Ef. 6:21), juga adalah orang yang membawa surat Paulus ke Kolose. Tikhikus berjalan bersama dengan Onesimus. Ini menunjukkan bahwa ternyata walaupun Paulus tidak mengunjungi Kolose, ia mempunyai teman-teman dan anggota tim apostolik yang melayani di sana (Kol. 4:7-18).
Kota Kolose terletak kira-kira 160 km dari kota Efesus di daerah Asia. Yang disebut Asia dalam zaman Perjanjian Baru adalah sebagian daerah Turki. Kolose, Hieropolis dan Laodikea merupakan tiga kota tetangga yang dilayani oleh teman rasul Paulus dan menerima surat darinya. Jemaat di Kolose tidak didirikan oleh Paulus, melainkan mungkin oleh Epafras. Di Kolose Paulus berkata bahwa ia berjuang untuk mereka yang belum mengenal dia pribadi (Kol. 2:1), dan bahwa ia sudah mendengar tentang keadaan jemaat itu dari Epafras (Kol. 1:4, 7-9).
Selama dua tahun Paulus mengajar di Efesus, murid-muridnya sudah menginjili seluruh Asia (Kis. 19:10 & 26). Murid-murid Paulus itu rupanya termasuk Epaphras, Filemon dan Arkhippus yang adalah anggota jemaat Kolose, Hierapolis dan Laodikia (Kol. 4:12-16, Fil. 1-3).
Secara isi, surat Kolose mirip surat Efesus. Sama seperti Efesus 1-3 menegaskan doktrin/pengajaran dan Efesus 4-6 menegaskan aplikasi praktisnya dalam hidup sehari-hari dalam jemaat, dalam keluarga dan dalam dunia, demikian juga surat Kolose.
Kolose 1-2 berhubungan dengan pengajaran tentang Kristus dan Kolose 3-4 berhubungan dengan bagaimana pengikut Kristus perlu hidup.
Surat Kolose ditulis sebagai peringatan terhadap pengaruh yang menyesatkan. Serigala yang ganas yang membawa doktrin yang menyesatkan sudah masuk ditengah Jemaat (Kis. 20:29), berupa legalisme dan gnostisisme. Legalisme diajarkan oleh orang Yahudi yang ingin “meyahudikan” semua orang yang percaya, sedangan gnostisisme adalah filsafat manusiawi.
Kata gnostisisme berasal kata bahasa Yunani ‘gnosis’, yang berarti “mengetahui.” Orang yang mengikut filsafat itu percaya bahwa mereka memiliki ‘pengetahuan’ dan ‘hikmat’ lebih dalam dan lebih tinggi tentang hal yang merupakan rahasia di alam mistis. Mereka anggap dirinya lebih rohani, lebih berpengetahuan daripada orang lain.
Dalam surat Kolose ini, Paulus ingin supaya jemaat Kolose dipenuhi dengan ‘pengetahuan’ dan ‘hikmat’ yang benar, bukan yang salah! Ia berdoa supaya mereka mengerti ‘rahasia’ yang sebenarnya, supaya hidup layak dan berkenan dalam segala hal (Kol. 1:9-10).
Jemaat Kolose sudah menerima Kristus dan hidup tertib dengan iman teguh pada Kristus (Kol. 2:6).
Walaupun Paulus tidak berada di antara mereka, namun ia tetap memanggil mereka untuk hidup tetap dalam Kristus, berakar di dalam Dia dan bertambah teguh dalam iman, karena di dalam Dia “tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.”
Paulus mengungkapkan bahwa yang paling utama, yang paling penting adalah mengenal Kristus.
Dalam surat Kolose, Kristus yang luar biasa itu dinyatakan dengan jelas. Mari kita lihat. Seperti apakah Surat Kolose menyatakan keluarbiasaan Kristus?
* Kristus adalah Allah dan Pencipta.
Dalam Kolose kita melihat bahwa Kristus, gambar Allah yang berwujud adalah yang terutama dari segala yang diciptakan. Dari Dia, oleh Dia dan melalui Dia ada segala sesuatu. Dan bukan itu saja, Kristus juga adalah Pencipta segala sesuatu! Di dalam diriNyalah terwujud dan berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Di dunia ini, di sorga dan di bumi tidak ada yang lebih utama daripada Kristus (Kol 1:15-17).
* Kristus adalah Kepala atas TubuhNya.
Selain yang terutama di dalam dunia, Ia juga adalah terutama di dalam jemaat. Ia adalah kepala Tubuh! Bukan Paus atau Uskup atau Rasul yang adalah kepala jemaat! Hanya Yesuslah adalah kepala! Sebagai kepala, Ia bangkit pertama kali dari antara orang mati. Ia anak sulung, dan kita adalah anak-anak Allah yang menyusul dan akan dibangkitkan pada akhir zaman (Kol. 1:18-19).
* Kristus adalah Penebus.
Ia memperdamaikan segala sesuatu yang di bumi dan di sorga. Darah Yesus membawa perdamaian. Ialah Penebus kita, yang menjadikan kita diperdamaikan dengan Allah, dijadikan kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapanNya. Penebusan ini bukan sekadar keluputan dari neraka. Penebusan menjadikan kita seperti Kristus. Harapan itu mendorong kita supaya bertekun dalam iman, tetap teguh, tidak bergoncang, dan tidak tergoyahkan (Kol. 1:20-22).
Inilah motivasi Paulus yang menjadikan ia rela memakai segala tenaganya dalam menanggung penderitaan, dalam memberitakan dan mengajar Firman, dalam mempergumulkan dalam perjuangan berat yang luar biasa. Ia ditugaskan membawa firman rahasia Allah yang kekal kepada jemaat.
Rahasia itu apa? “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” Suatu rahasia yang memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus (Kol. 1:23-29).
Sesudah segala penjelasan itu, Paulus memberi peringatan. Jangan diperdayakan oleh kata-kata yang indah! Jangan ditawan dengan filsafatnya yang kosong dan palsu! Jangan menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia! Jangan imanmu digagalkan! (Kol 2:1-8).
Jangan ditipu oleh orang yang mau meyahudikan kita! Di dalam Kristus kita disunat dengan sunat Kristus, dikuburkan dengan Dia dalam baptisan, dibangkitkan untuk mengalami hidup baru dan segala pelanggaran hukum taurat sudah diampuni.
Segala hukum yang mendakwa dan mengancam kita … telah dipakukan di salib! Segala kuasa kegelapan yang menuduh kita … telah dilucuti di salib! Karena itu, kita bebas dari hukum Taurat dan rupa-rupa peraturan seperti “jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini!”
Semua peraturan makan-minum, sabat, hari raya, bulan baru, semuanya hanya merupakan bayangan saja. Wujud aslinya adalah Kristus, yang sudah menjadi Kepala atas kita, anggota-anggota TubuhNya! (Kol 2:9-17).
Selain itu, Paulus juga memperingatkan agar kita jangan ditipu oleh orang Gnostik! Merekalah orang yang pura-pura merendahkan diri, beribadah kepada malaikat, ikut penglihatan-penglihatan dan membesarkan diri. Mereka hanya ikut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. Mereka membuat ibadah buatan sendiri, merendahkan diri, menyiksa diri. Semuanya kedengaran rohani padahal sia-sia dan hanya memuaskan hawa nafsu (Kol. 2:18-23).
Rahasia kemenangan atas ajaran palsu adalah berpegang teguh kepada Kristus. Kita perlu diikat dan bertumbuh dalam TubuhNya. Karena semuanya itu, ada dampak praktek dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan pribadi, kita mati kepada manusia duniawi kita yang lama dengan segala dosanya: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor. Kita mengenakan manusia yang baru, yaitu Kristus, yang adalah wujud dan gambar Allah. Kita seharusnya penuh dengan belas kasihan, kerendahan hati, kelemah-lembutan. Inilah buah Roh dan tanda orang lahir baru, yaitu kepenuhan damai dan kasih (Kol. 3:1-10).
Dalam jemaat Kristus, kita hidup sebagai anggota dari satu Tubuh yang sama, tanpa membedakan satu dengan yang lain. Kita hidup penuh kasih satu kepada yang lain. Kita hidup penuh Firman dan penuh pujian penyembahan supaya sanggup saling melayani satu kepada yang lain (Kol 3:11-16).
Sedangkan di dalam rumah tangga, kita hidup menurut peraturan Allah. Seperti dalam surat Efesus, diterangkan bagaimana kita perlu hidup sebagai isteri, suami, ayah dan ibu, anak-anak dan hamba dan tuan (Kol. 3:18-4:1).
Inilah cara hidup kita sebagai anggota Tubuh Kristus, yang dijelaskan dengan praktis dalam surat Kolose.
Akhirnya, kita perlu berdoa dan berjaga-jaga. Kepada orang luar kita perlu hidup dengan berhikmat dan dengan kata-kata penuh kasih, dengan mengetahui bagaimana memberi jawab kepada setiap orang, dengan mengunakan waktu yang ada (Kol. 4: 2-6).
Demikianlah Surat Kolose memberi dorongan kepada kita masing-masing untuk percaya Firman, hidup di dalam Kristus dan tidak ditipu atau diperdayakan oleh usaha kegelapan yang mau menyesatkan.
Dalam surat Kolose, kita diajar dan dilatih untuk hidup sebagai anggota Tubuh Kristus, dengan Dia sendiri sebagai Kepalanya.
Saya ingin berterima kasih untuk penulisan intisari kitab Kolose yang ternyata membuat saya mendapat gambaran tentang kitab yang setelah membacanya berulang ulang sangat indah sekali, yaitu mengenai Kristus dan hidup sebagai seorang Kristen. Awal mulanya, sangat sulit bagi saya untuk memahami kitab ini, sampai pada ahirnya saya menemukan blog Anda yang di mana menuliskan intisari dari kitab Kolose. Saya sangat terberkati dengan berkat Tuhan yang membuat saya memahami lebih dalam lagi. Semoga Tuhan memberkati Anda di dalam kesehatan, keluarga, pelayanan dan secara khusus menuliskan buah pikiran yang indah yang Tuhan berikan untuk Anda untuk memberkati orang-orang yang sedang tidak dengan kebetulan, membutuhkan pencerahan. Tuhan memberkati. Shalom.
BalasHapus