Selasa, 27 Oktober 2015

KITAB KEJADIAN (BAG 2)

"Abraham, Ishak dan Yakub: Bapa-Bapa Bangsa Israel"

Dalam pasal-pasal berikut ini kita membaca tentang asal usul bangsa Israel, dimana ada cerita mengenai tiga bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Pada pasal-pasal ini pun ada penjelasan perjanjian Allah yang menjadi dasar untuk kita dapat memahami hubungan Allah dengan umatnya. Dengan mengenal dan mengerti pengalaman serta perjalanan ketiga orang ini, kita akan lebih memahami maksud abadi Allah untuk membangun hubungan dengan manusia dan membentuk kita menjadi seturut gambar dan rupa Allah.

Abraham : Kejadian 12-22.

Abraham adalah generasi ke-20 dari Adam. Dia hidup kira-kira 2000 tahun sesudah Adam dan 2000 tahun sebelum Yesus. Posisinya dalam sejarah manusia sangat penting. Abraham  adalah bapa bangsa Israel dan juga bapa segala orang yang percaya. Dia adalah sahabat Allah.
Abraham berasal dari kota Ur-Kasdim (Irak). Ia dipanggil untuk meninggalkan negerinya, sanak saudaranya, dan rumah orangtuanya untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkan kepadanya. Ia menjadi musafir, orang asing dan pendatang. Dalam perjalanan itu di manapun ia berhenti, ia melakukan tiga hal: mendirikan tenda, mendirikan mezbah serta memanggil nama Tuhan, dan menggali sumur untuk mencari air. Semua hal ini menjadi ciri khas manusia yang hidup dan berjalan dengan Allah: selalu maju dan siap ikut Tuhan, hidup dalam penyembahan, doa dan mencari sumber air kehidupan.
Allah berangsur-angsur menyatakan perjanjian kepada Abraham. Perjanjian itu diteguhkan lewat berbagai pengalaman selama bertahun-tahun.
Waktu Abraham meninggalkan Ur-Kasdim, ia diberikan berkat, keturunan dan negeri. Semua bangsa di bumi akan diberkati oleh sebab keturunannya (Kejadian12:1-3). Didasarkan perjanjian itu Abraham berangkat dan mulai berjalan dengan “tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” (Ibrani 11:8-10).
Abraham membawa kemenakannya Lot dalam perjalanannya. Namun hal ini menimbulkan banyak persoalan, dan karena perselisihan antara gembala mereka yang mengurus ternak-ternak yang dibawa, terpaksa merekapun berpisah, dan sesudah itu Tuhan menyuruh Abraham mengarahkan pandangan matanya melihat seluruh negeri. Tuhan janji ia akan memiliki seluruh tanah itu dan keturunannya akan menjadi seperti debu tanah banyaknya (Kejadian 13:14-17).
Lot memilih tinggal di Sodom, namun Lot dan keluarganya ditangkap dan ditawan. Abraham turun dan berperang untuk membebaskannya. Sesudah perang itu, perjanjian berkat diteguhkan oleh perjumpaannya dengan Melkisedek, dengan pemberian perpuluhan dan penerimaan roti dan anggur oleh Abraham (Kejadian 14:18-20). Dan setelah itu Abraham mengadakan korban dan Tuhan menyatakan diriNya dengan perapian yang berasap lewat di antara potongan-potongan daging korban itu sebagai tanda Allah sendiri meneguhkan perjanjian dengan bersumpah demi diriNya sendiri (Ibrani 6:13-14). Tuhan berjanji keturunan  Abraham akan seperti bintang di langit (Kejadian 15:1-21).

Pada waktu Abraham berumur 99 tahun, Tuhan menampakkan diri kepada Abraham sekali lagi, dengan janji bahwa keturunannya akan menjadi banyak bangsa, dan dari keturunannya-lah akan berasal raja-raja, juga mengenai Kanaan yang akan menjadi miliknya selama-lamanya. Sebagai tanda dan meterai perjanjian itu Abraham dan seluruh keturunannya harus disunat (Kejadian17:1-27).

Abraham harus sabar menunggu. Hanya waktu ia sudah berumur 100 tahun dan Sara istrinya  sudah 90 tahun dimana Sara sudah lewat masa subur untuk seorang wanita dapat mengandung anak, barulah janji Allah digenapi dan Ishak lahir. Tuhan sendiri turun dalam bentuk manusia untuk mengunjungi Abraham dan Sara dengan memberitahukan mereka berdua tentang waktu kelahiran Ishak (Kejadian18:1-21).

Pada waktu yang sama Abraham diberitahukan tentang kehancuran yang akan datang atas Sodom. Abraham berdoa syafaat bagi Sodom karena Lot tinggal di Sodom (Kejadian 18:22-33). Abraham pun berkomunikasi dan mengajukan beberapa permintaan kepada Tuhan mengenai orang-orang di kota itu, tetapi pada akhirnya karena tidak ada sampai sepuluh orang benar di sana, hukuman Allah harus dilaksanakan sampai Sodom binasa dan Lot lari dengan dua anaknya tetapi isteri Lot menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang. Lot kehilangan segala sesuatu. (Kejadian 19).

Setelah Ishak sudah semakin bertumbuh besar, iman Abraham dicobai dan ia disuruh mengorbankan Ishak anaknya. Abraham taat, dan Allah melihat bukti iman Abraham dengan menyediakan seekor anak domba ganti Ishak dan sekali lagi Allah meneguhkan perjanjian dengan janji berkat dan keturunan yang banyak kepada Abraham (Kejadian 22:15-18).
Allah memberi janjiNya dengan sumpah oleh diriNya. Dari pihak Abraham ada iman. Dia dibenarkan oleh iman bukan oleh perbuatan (Kejadian15:16). Abraham memiliki janji Allah lewat iman dan kesabaran (Ibrani 6:12).
Dalam hal ini, ia menjadi contoh dan teladan bagi kita.
Namun Abraham melakukan beberapa hal yang menunjukkan kelemahannya. Ia pergi ke Mesir waktu masa kelaparan dan menyuruh Sara mengatakan kalau Sara adalah adiknya, bukan isterinya (Kejadian13:10-20). Ia melakukan hal yang sama waktu bertemu dengan Abimelekh. (Kejadian20:1-18). Abraham juga tunduk kepada usulan Sara untuk mengambil Hagar dalam sebuah usaha ‘membantu Tuhan’ menggenapi janjiNya (Kejadian 16). Hasilnya adalah Ismael, seorang anak yang dicintai Abraham tetapi yang akhirnya harus diusir dari rumah. (Kejadian21:9-21).
Semua pahlawan iman juga ada kegagalannya, tetapi mereka akhirnya menang sebab mereka tetap percaya kepada anugerah Tuhan dan dengan tekun terus berpegang kepada janjiNya.

Ishak : Kejadian 21-24.

Ishak disebut “anak yang tunggal”. Ini menjadi kiasan dan bayangan Yesus sebagai Anak Allah yang tunggal. Ishak lahir secara mujizat waktu ibunya berumur 90 tahun dan ayahnya 100 tahun. (Kejadian 21:1-7).
Abraham mengasihi anaknya seperti Bapa mengasihi AnakNya yang tunggal. Ishak harus pikul kayu seperti Yesus memikul salib. Perjalannya tiga hari menuju tempat korban persembahannya, seperti Yesus mati tiga hari. Ishak diikat di mezbah korban bakaran seperti Yesus diikat di salib. Dalam kiasan Ishak bangkit, sebagaimana Yesus bangkit dari kematian (Kejadian 22; Ibrani 11:17-19).
Juga dalam pencarian isteri untuk Ishak ada banyak kiasan. Hamba Abraham mencari pengantin untuk Ishak seperti Roh Kudus bekerja untuk menemukan dan mempersiapkan pengantin bagi Kristus. Calon pengantin Ishak yaitu Ribkah, ditemukan di sumur, tempat sumber air. Hal itu menggambarkan sumur keselamatan, tempat orang haus mencari Tuhan. Ribkah harus melewati percobaan, harus rela berkorban demi menyenangkan Tuhan. Ia harus rela meninggalkan keluarganya untuk mengikut hamba itu, seperti kita juga harus rela ikut Tuhan. Ia diberi hadiah-hadiah dari hamba itu, seperti Roh Kudus memberi karunia kepada kita (Kejadian 24).

Yakub : Kejadian 25-36.

Ishak dan Ribkah melahirkan dua anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Esau memiliki hak sulung tetapi ia menjualkannya untuk mendapat sedikit sup kacang merah. Dia menjadi gambaran dan bayangan orang yang hidup menurut daging, yaitu hawa nafsu. Esau tidak menghargai hak kesulungannya. Ia menggangap ringan dan menghina warisan dan perjanjian Allah dan sebagai akibatnya ia kehilangan haknya. Yakub menggambarkan orang rohani yang menghargai hak kesulungan. Walaupun ia menipu saudaranya, hatinya merindukan Tuhan. Karena itu ia didisplin dan dibentuk oleh pengalaman hidupnya. Ia harus lari tinggalkan rumahnya demi menghindari kemarahan Esau (Kejadian 25:21-34).
Tuhan menemukan Yakub di Betel, di tempat inilah ia menerima visi tentang tangga yang naik ke sorga dan malaikat naik turun. Inilah gambar tubuh Kristus, rumah Allah (Yohanes 1:51).
Di situlah perjanjian yang diadakan oleh Tuhan dengan Abraham dan Ishak diteguhkan juga kepada Yakub. Tiga bapa tersebut masing-masing secara pribadi mengalami perjumpaan dengan Tuhan. (Kejadian 28).
Yakub kemudian bertemu Rahel di sumur dan Yakub jatuh cinta dan hendak menikah dengan Rahel. Namun Yakub harus bekerja tujuh tahun untuk dapat menikah dengan Rahel, tetapi sebagaimana ia sudah menipu ayahnya, ia juga ditipu oleh ayah Rahel. Ketika seharusnya Ia menikah dengan Rahel, ternyata bukan Rahel yang menjadi isterinya, tetapi ia mendapati Lea kakak Rahel yang diserahkan oleh mertuanya untuk menjadi istri Yakub. Selanjutnya ia harus bekerja tujuh tahun lagi untuk Rahel.
Untuk mendapatkan upah, yaitu kawanan domba dan kambing, ia harus kerja tujuh tahun lagi dan ternyata sekali lagi ia ditipu oleh Laban, mertuanya, Laban mengubahkan gajinya sepuluh kali. Yang menipu sudah ditipu! Kita menuai apa yang ditabur! (Kejadian 29-31).
Yakub mendapat dua belas anak yang menjadi bapa dari dua belas suku Israel. Ada multiplikasi yang mulai terjadi. Dasar sudah diletakkan untuk membentuk bangsa (Kejadian 29:31-35 dan Kejadian 30:1-24).

Lewat semua pengalaman hidupnya, karakter Yakub dibentuk. Yakub ketemu dengan Tuhan dan bergumul dengan malaikat Tuhan dan namanya diubah dari Yakub (artinya: ‘penipu’) menjadi Israel (berkuasa sebagai raja di hadapan Allah) (Kejadian 32:28).
Yakub juga harus kembali ke Betel di mana Tuhan sekali lagi meneguhkan perjanjian dengannya (Kejadian 35).

Kiranya ketiga bapa bangsa Israel ini yaitu Abraham, Ishak dan Yakub menjadi inspirasi bagi kita dalam perjalanan hidup kita dengan Tuhan. Kiranya kita dapat belajar dari teladannya yang baik dan juga dari kesalahannya, supaya kita juga menjadi bagian dari perjanjian Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar